![Ilustrasi Liwa [ChatGPT]](https://lampau.id/wp-content/uploads/2025/12/liwa-l.jpg)
Dalam P.N. van Kampen, //Aardrijkskundig en Statistisch: Woordenboek van Nederlandsch Indie II K–Q, Rewerkt naar de Jongste en Beste Berigten. Amsterdam, 1863 hlm 346 berdasarkan penelusuran Arman AZ, disebutkan Lewa (Liwa) adalah marga di Sumatra, di Distrik Lampong, yang termasuk wilayah Kroe (Krui) dan terdiri dari 15 desa, yang terletak di antara hamparan sawah, tidak jauh satu sama lain.
Pada bagian ini saya lebih banyak mengutip O.L. Helfrich (1886) sebagaimana dibaca dalam Fadlun Abid & Elly Darmawanti. 2021. //Kroe Tempo Doeloe dalam Catatan O.L. Helfrich//. Bandar Lampung: Pustaka LaBRAK.
I. Kondisi Sosial Politik Marga
Pada masa Pemerintahan Hindia Belanda, bagian dari Keresidenan Benlkoelen, Afdeeling Kroe dibagi dalam wilayah administrasi, yakni 21 distrik (marga dan pasar) sebagai berikut:
Poelau Pisang, Poegoeng Malaja, Poegoeng Bandar, Poegoeng Tampak, Wei Sindi, Panggawa Lima Tengah, Panggawa Lima Ilir, Pasar Kroe, Wei Napal, Tenoembang, Ngamboer, Ngaras, Bengkoenat, Blimbing, Oloe Kroe, Liwa, Soekau, Kembahang, Boewei Kanjangan (Batoe Brak), Boewei Bloengoe, dan Soewo.
Pada tahun 1824 sesuai Pasal 9 Perjanjian antara Inggris dan Belanda (Traktat London), Bengkulu diserahkan ke Belanda dan Inggris mendapatkan wilayah Belanda, yakni Tumasik (Singapura).
Oleh karena itu, Kroe yang masuk Bengkoelen, sesuai dengan Pasal 9 tersebut diserahkan kepada Belanda, terdiri dari marga-marga: Soekau, Kembahang, Poegoeng Tampak, Pegoeng Bandar, Poegoeng Melaja, Wei Sindi, Panggawa Lima, Tenoembang, Ngaras, Ngamboer, Bengkoenat, dan Blimbing, serta Kampung Pau, Leba Hadji, Semangka, dang Bengkoeloe.
Selama otoritas Belanda tersebut, marga-marga dan pasar dibentuk, sebagai berikut:
….
4. Pada tahun 1861 Marga Liwa dan Soekau (pemekaran dari Marga Soekau)
….
7. Tahun 1882 Marga Ooeloe Kroe dibentuk setelah pemekaran Marga Liwa.
J. Tempat Utama di Afdeeling Kroe
….
9. Di Marga Liwa: Negarabatin, ibu kota Marga Liwa, sejak Oktober 1884 ditempatkan asisten controleur yang bertanggung jawab atas administrasi Marga Liwa, Soekau, Kembahang, Boewei Kanjangan, Boewei Belongoe, dan Soewo.
Di marga ini terdapat sebuah pesanggrahan hingga tempat kediaman assisten controleur (sekarang: Wisma Sindalapai).
Astaga, ternyata bahannya masih banyak. Tapi, sudah dapat panggilan dari ‘bos’. Jadi, terpaksa…
*) Udo Z Karzi seorang penulis-jurnalis tinggal di Bandar Lampung
